Konsep Pengamanan Di Perbatasan, Inilah Kendaraan Tempur Bawah Air Buatan Dalam Negeri!
Yang disebut Kendaraan Tempur Bawah Air (KTBA) sudah bukan hal baru dalam definisi peperangan bawah permukaan. Menjadi kepanjangan peran kapal selam, KTBA atau SDV (Seal Delivery Vehicle) menjadi kunci daya gerak bagi satuan elite dengan spesialis peperangan bawah laut, seperti Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI AL. Tak hanya di lingkup TNI AL, satuan elite lain seperti Kopassus (Komando Pasukan Khusus) juga mempunyai KTBA, meski dalam dimensi yang lebih kecil.
Bila selama ini, kebanyakan KTBA masih merupakan produksi luar negeri, maka di Indo Defence 2018, perusahaan swasta nasional PT Merpati Wahana Raya (MWR), memperkenalkan prototipe apa yang disebutnya sebagai Kapal Tempur Bawah Air.
Berbentuk kampus dengan kombinasi warna hitam pada fuselage dan warna merah pada bemper serta sirip ekor, menjadikan sosok KTBA ini terlihat unik. Pihak PT MWR menyebut bahwa KTBA ini digadang untuk pengamanan perbatasan wilayah perairan. Prinsip kerjanya mirip dengan SEAL Carrier yang telah dioperasikan Kopaska, dimana awak KTBA harus menggunakan alat selam saat mengendarai KTBA (wetted vehicle), pasalnya seluruh kabin akan terbasahi oleh air saat penyelaman.
Lebih detail, KTBA rancangan dalam negeri ini dapat dimuati dua personel dengan posisi duduk. Kapasitas payload yang dapat dibawa kapal selam mini ini adalah 250 kg. Kelengkapan yang ada di dalam KTBA mencakup navigasi sonar, INS (Inertia Navigation System) dan kamera bawah air.
Soal kedalaman, KTBA mampu menyelam sampai kedalaman maksimum 15 meter. Sebagai perbandingan SEAL Carrier Kopaska buatan Defence Consulting Europe AB, Swedia, dapat menyelam sampai kedalaman 40 meter. Sementara bicara kecepatan, KTBA dapat melaju maksimum di bawah air 6 knots.
Sebagai sumber tenaga adalah baterai 150 V 250 A 15,5 Kwh dengan bobot 200 kg. Thruster menggunakan propeller dan sistem manufer mekanik. Dengan kondisi baterai penuh, KTBA dapat beroperasi dengan durasi 3 – 4 jam.
Struktur utama kendaraan bawah air ini terdiri dari material GFRP/CFRP composite dan alumunium frame. Sebagai pelindung menggunakan bemper karet.
Secara keseluruhan, KTBA ini punya panjang 5 meter, lebar 1,6 meter dan tinggi 1,3 meter. Bobot total wahana ini adalah 1.200 kg. Berdasarkan keterangan, KTBA ini masih dalam tahapan uji awal, yakni dengan melaju di atas permukaan air.
Meski namanya jarang terdengar, PT MWR selama ini telah memasok beberapa perlengkapan logistik dan pengamanan untuk TNI, sebut saja Kendaraan Dapur Lapangan Ganilla yang digunakan Korps Marinir, Kendaraan Jihandak Ivander yang digunakan Zeni TNI AD, dan drone flying wing SWG-R1 Marinir.
sumber : indomiliter
Bila selama ini, kebanyakan KTBA masih merupakan produksi luar negeri, maka di Indo Defence 2018, perusahaan swasta nasional PT Merpati Wahana Raya (MWR), memperkenalkan prototipe apa yang disebutnya sebagai Kapal Tempur Bawah Air.
Berbentuk kampus dengan kombinasi warna hitam pada fuselage dan warna merah pada bemper serta sirip ekor, menjadikan sosok KTBA ini terlihat unik. Pihak PT MWR menyebut bahwa KTBA ini digadang untuk pengamanan perbatasan wilayah perairan. Prinsip kerjanya mirip dengan SEAL Carrier yang telah dioperasikan Kopaska, dimana awak KTBA harus menggunakan alat selam saat mengendarai KTBA (wetted vehicle), pasalnya seluruh kabin akan terbasahi oleh air saat penyelaman.
Lebih detail, KTBA rancangan dalam negeri ini dapat dimuati dua personel dengan posisi duduk. Kapasitas payload yang dapat dibawa kapal selam mini ini adalah 250 kg. Kelengkapan yang ada di dalam KTBA mencakup navigasi sonar, INS (Inertia Navigation System) dan kamera bawah air.
Soal kedalaman, KTBA mampu menyelam sampai kedalaman maksimum 15 meter. Sebagai perbandingan SEAL Carrier Kopaska buatan Defence Consulting Europe AB, Swedia, dapat menyelam sampai kedalaman 40 meter. Sementara bicara kecepatan, KTBA dapat melaju maksimum di bawah air 6 knots.
Sebagai sumber tenaga adalah baterai 150 V 250 A 15,5 Kwh dengan bobot 200 kg. Thruster menggunakan propeller dan sistem manufer mekanik. Dengan kondisi baterai penuh, KTBA dapat beroperasi dengan durasi 3 – 4 jam.
Struktur utama kendaraan bawah air ini terdiri dari material GFRP/CFRP composite dan alumunium frame. Sebagai pelindung menggunakan bemper karet.
Secara keseluruhan, KTBA ini punya panjang 5 meter, lebar 1,6 meter dan tinggi 1,3 meter. Bobot total wahana ini adalah 1.200 kg. Berdasarkan keterangan, KTBA ini masih dalam tahapan uji awal, yakni dengan melaju di atas permukaan air.
Meski namanya jarang terdengar, PT MWR selama ini telah memasok beberapa perlengkapan logistik dan pengamanan untuk TNI, sebut saja Kendaraan Dapur Lapangan Ganilla yang digunakan Korps Marinir, Kendaraan Jihandak Ivander yang digunakan Zeni TNI AD, dan drone flying wing SWG-R1 Marinir.
sumber : indomiliter
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya
0 Response to "Konsep Pengamanan Di Perbatasan, Inilah Kendaraan Tempur Bawah Air Buatan Dalam Negeri!"
Posting Komentar