Bak 'Manusia Super' Pasukan Kostrad TNI Tetap Berperang Ditengah Puasa, Tentara Asing Sampai Melongo
Kehebatan akan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidaklah sembarangan.
Bahkan ditengah puasa yang bisa menguras tenaga, pasukan TNI bisa terus bertahan di dalam perang.
Bak 'Manusia Super', pasukan ini sungguh disegani dan ahli berperang di dalam rimba atau hutan belantara.
Hal itu yang biasa dilakukan pasukan anti-gerilya, Raider Kostrad TNI.
Bukan hanya angkatan daratnya saja, laut dan udaranya pun cukup disegani.
Seperti halnya satuan Komando Cadangan Strategi AD (Kostrad) TNI berkekuatan sejumlah Batalyon Raider yang memiliki kemampuan khusus perang anti-gerilya (counter guerilla).
Hari Ini! Saksikan Timnas U-22 Indonesia vs Myanmar di Piala AFF U-22 2019 Kamboja, Ini Jadwalnya
Pasukan elite TNI AD yang dibentuk pada 22 Desember 2003 ini selain memiliki kemampuan antigerilya juga memiliki kemampuan sebagai pasukan komando dan mobil udara (mobud) menggunakan helikopter.
Sebagai pasukan elite TNI AD antigerilya jika sedang bertempur untuk memburu kelompok-kelompok gerilyawan, personel Raider memiliki ciri khas terus melakukan perburuan, menekan, dan menghancurkannya.
Oleh karena itu tidak ada kata pantang pulang dari tugas sebelum bisa menghancurkan pasukan gerilya musuh.
Dalam latihan tempur hutan atau pertempuran sesungguhnya untuk memburu kelompok gerilya lawan.
Cara bertempur pasukan Raider yang terus-menerus memburu mangsanya itu memang sangat tergantung dari pasokan logistik yang dikirimkan menggunakan helikopter dan kemampuan mencari makanan sendiri di dalam hutan.
Kadang dalam pertempuran yang sesungguhnya seperti di Aceh, Sumatra, pasukan Raider yang sedang memburu gerombolan gerilya hanya bisa makan sekedarnya selama beberapa hari karena pasokan makanan yang dikirimkan heli belum datang.
Raider Kostrad
Demi menempa fisik dan mental ketika bertempur di hutan dalam kondisi perut lapar itu, para pasukan Raider di semua batalyon tetap melakukan latihan perang di bulan puasa.
Tujuan latihan perang di bulan puasa memang ganda. Selain menempa fisik dan mental juga sekaligus menempa kekuatan batin para pasukan Raider.
Dalam misi tempur di hutan selama berhar-hari dan para pasukan Raider hanya tidur di bivak, segala sesuatu yang tidak diinginkan memang bisa terjadi.
Misalnya ada kemungkinan munculnya gangguan dari mahluk halus.
Oleh karena itu demi mencegah hal-hal negatif yang bisa menggagalkan misi tempur memburu gerombolan gerilya lawan, para personel Raider juga tetap tekun menjalani ibadah sesuai keyakinannya.
Khususnya melaksanakan Salat lima waktu dan puasa bagi yang Muslim.
Selain melakukan perburuan pasukan gerilyawan lawan, pasukan Raider juga memiliki kemampuan antiteror yang terwadahi dalam satu peleton pasukan dan dinamai Tim Aksi Khusus (Tim Aksus).
Dengan personel antiteror sekitar 30 orang yang terlatih baik, Tim Aksus Raider siap diturunkan ke lokasi-lokasi terdekat yang sedang terjadi aksi terorisme.
Karena keahliannya berperang di bulan puasa, pasukan Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya yang pernah ikut latihan bersama dengan Kostrad TNI sampai terbengong.
Ya, dalam latihan bersama, Kostrad TNI bisa melampaui kemampuan pasukan asing, makin terkejutnya para TNI itu bersaing dalam kondisi puasa.
Keahlian Raider Kostrad yang Buru KKB di Papua
Pada 2 Desember 2018 sebanyak 31 pekerja PT Iskara Karya yang tengah membangun jembatan di Kabupaten Nduka, Papua dibantai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berafiliasi ke Organisasi Papua Merdeka.
Bukan hanya itu. Satu pos keamanan TNI di Distrik Mbua juga diserang yang mengakibatkan gugurnya satu personel TNI Angkatan Darat.
Menko Polhukam Wiranto mengaku geram atas tindakan keji tersebut.
"Jadi tadi saya sudah bicara dengan Kapolri, Panglima TNI untuk segera dilakukan pengejaran yang habis-habisan. Supaya apa? Supaya tak terulang lagi. Ya habis-habisan, sampai ketemu," kata Wiranto, Selasa (4/12) seperti dilansir Tribunnews.com.
Berdasarkan pantauan Kompas TV, selain menerjunkan tim gabungan TNI-Polri berkekuatan 70 personel, Panglima TNI juga mengirim 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi ) Yonif 751 Raider.
Mereka adalah pasukan yang terlatih untuk melakukan operasi khusus seperti teknik driil kontak, Infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi, mobud, ralasuntai, raid Baswan, raid penghancuran.
Spesialisasi mereka adalah menangkal dan membungkam pasukan gerilya.
Sebagai pasukan Raider Kostrad, sesuai namanya ‘raid’, pasukan Raider memang dibentuk untuk memburu pasukan gerilya lawan hingga tuntas.
Uniknya pasukan Raider ketika bertempur untuk menumpas musuh yang bertempur secara gerilya juga menggunakan taktik tempur gerilya (counter guerilla warfare) tapi dalam posisi sebagai pasukan pemburu.
Ketika bertempur di hutan secara senyap, pasukan Raider yang telah mendapat pelatihan khusus ala pasukan komando Kopassus itu, menggunakan senjata khusus yang lebih ringkas dan pendek buatan PT Pindad, yakni senapan serbu SS-1 R5.
Selain memiliki berat yang jauh lebih ringan dibandingkan senapan serbu SS-1, SS-1 R5 juga dilengkapi teleskop bidik sehingga bisa menjamin akurasi tembakan dalam pertempuran dan amunisi yang digunakan bisa lebih efesien.
Ketika sedang bertempur setiap pasukan Raider memang didoktrin untuk menembakkan peluru secara hemat, oleh karena itu senjata juga hanya digunakan jika sasarannya sudah jelas.
Maklum dalam pertempuran di hutan dalam jangka panjang, pasukan Raider kadang kesulitan mendapatkan logistik baik berupa makanan maupun amunisi sehingga pemakaian logistik tempur betul-betul harus cermat dan hemat.
PENGELANA HUTAN
Sebagai pasukan antigerilya yang lebih banyak berada di hutan-hutan lebat, pasukan Raider juga dikenal sebagai pasukan yang bisa tidur nyenyak dalam guyuran hujan lebat meskipun hanya berlindung di bawah selembar matras.
Ketika sedang bertempur setiap pasukan Raider memang didoktrin untuk menembakkan peluru secara hemat, oleh karena itu senjata juga hanya digunakan jika sasarannya sudah jelas.
Maklum dalam pertempuran di hutan dalam jangka panjang, pasukan Raider kadang kesulitan mendapatkan logistik baik berupa makanan maupun amunisi sehingga pemakaian logistik tempur betul-betul harus cermat dan hemat.
Sebagai pasukan antigerilya yang lebih banyak berada di hutan-hutan lebat, pasukan Raider juga dikenal sebagai pasukan yang bisa tidur nyenyak dalam guyuran hujan lebat meskipun hanya berlindung di bawah selembar matras.
Selain itu pasukan Raider juga dikenal pasukan yang paling kuat berjalan kaki ratusan km jaraknya, mengingat tugas utamanya adalah memburu gerilyawan musuh tanpa mengenal berhenti.
Oleh karena itu di setiap markas Batalyon Raider, setiap hari selalu diadakan latihan lari siang menempuh jarak hingga puluhan km demi memelihara kemampaun setiap personel Raider tetap prima.
Latihan lari siang menempuh jarak jauh ini, demi membina fisik dan mental, tetap dilakukan meskipun para prajurit Raider sedang menjalankan ibadah puasa.
Kemampuan pasukan Raider dalam menumpas gerilyawan tak perlu diragukan lagi.
Sebagai contoh pada 7 Juni 2014. Anggota Raider 751/Vira Jaya Sakti Kodam XVII/Cenderawasih berhasil menembak mati Komandan Organisasi Papua Merdeka. (Pengamat militer dan mantan wartawan Angkasa, Agustinus Winardi)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Bak 'Manusia Super' Pasukan Kostrad TNI Tetap Berperang Ditengah Puasa, Tentara Asing Sampai Melongo, http://jambi.tribunnews.com/2019/02/18/bak-manusia-super-pasukan-kostrad-tni-tetap-berperang-ditengah-puasa-tentara-asing-sampai-melongo?page=4.
Editor: ekoprasetyo
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya
0 Response to "Bak 'Manusia Super' Pasukan Kostrad TNI Tetap Berperang Ditengah Puasa, Tentara Asing Sampai Melongo"
Posting Komentar