Rusia Bangun Torpedo Poseidon, Bisa Timbulkan Tsunami dan Hancurkan Kota Sekali Tembak
Rusia makin menunjukkan taringnya dengan memasukkan Poseidon dalam daftar senjata barunya yang canggih. Diambil dari nama Dewa Laut dalam mitologi Yunani, Poseidon adalah drone atau torpedo jarak jauh yang mampu melakukan perjalanan di bawah air dalam kecepatan tinggi dengan ditenagai nuklir.
Seperti dilaporkan media Rusia, RT pada Selasa 25 Desember 2018, Poseidon, yang sebelumnya di dijuluki Status-6 atau Kanyon, diumumkan pengembangannya secara resmi pada Maret 2018 lalu, bersama dengan sejumlah sistem senjata masa depan Moskow lainnya.
Tujuan Rusia untuk melawan pengembangan teknologi rudal anti-balistik yang dilakukan Amerika Serikat. Menurut sumber Departemen Pertahanan Rusia, yang dikutip TASS, Poseidon saat baru-baru ini sedang menjalani uji coba bawah air sebagai bagian dari pengembangannya.
"Sistem propulsi nuklir drone Poseidon saat ini sedang diuji di wilayah laut yang dilindungi dari pengawasan oleh pihak lawan," kata sumber tersebut. Lawan yang ia maksud adalah AS dan sekutunya di NATO.
Sumber tersebut menambahkan, Poseidon dibawa ke lokasi uji coba dengan kapal selam berbahan bakar nuklir milik Angkatan Laut Rusia. Proyek pengembangan torpedo tersebut diperkirakan rampung sebelum 2027.
Meski masih dalam tahap pengembangan, Poseidon memicu kekhawatiran banyak orang. Konon, senjata itu bisa memicu tsunami.
Seperti dikutip dari situs Inggris, express.co.uk, Sabtu (29/12), Poseidon dilaporkan dipersenjatai senjata konvensional dan hulu ledak nuklir yang cukup untuk menghancurkan sebuah pangkalan angkatan laut musuh. Sejumlah ahli bahkan menjulukinya sebagai penghancur kota.
Vladimir Putin, yang menyebut drone itu sebagai 'senjata fantastis', mengatakan bahwa Poseidon melakukan perjalanan di bawah laut hingga kecepatan 70 knot, tanpa suara.
Para ahli juga mengatakan, jenis ledakan bawah air yang dilepaskannya dapat memicu tsunami yang kekuatannya setara dengan Tsunami Jepang 2011, yang menewaskan setidaknya 10 ribu orang.
Juga muncul kekhawatiran bahwa torpedo nuklir tersebut bisa melontarkan sedimen ke udara, menghasilkan awan debu radioaktif yang mematikan.
Rex Richardson, seorang fisikawan, mengatakan kepada Business Insider bahwa senjata nuklir yang ditempatkan kisaran 20 meter hingga 50 meter di dekat pantai laut tentu saja dapat memicu energi yang cukup untuk menyamai efek tsunami 2011, bahkan mungkin jauh lebih besar.
"Los Angeles atau San Diego akan sangat rentan terhadap curahan radioaktif (fallout) karena pola angin darat yang berlaku di sana," kata dia.
Sementara, mantan penasihat senior Departemen Luar Negeri AS, Christian Whiton, mengakui bahwa ledakan seperti itu akan menciptakan gelombang yang sangat teradiasi.
Namun, kepada Fox News, dia mengatakan, "jauh lebih buruk terkena ledakan nuklir multi-megaton daripada gelombang yang disebabkan oleh senjata nuklir Poseidon Rusia ini.
sumber : merdeka
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya
0 Response to "Rusia Bangun Torpedo Poseidon, Bisa Timbulkan Tsunami dan Hancurkan Kota Sekali Tembak"
Posting Komentar